Tentang Jagad PhoEnix
Sebuah jenama lokal berasal dari Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah — kota yang tumbuh karena kelindan budaya Jalur Rempah Nusantara dengan julukan sebagai Kota Batik, Petit Chinois (Tiongkok Kecil), Kota Santri, dan Kota Garam.
Jagad Phoenix diinisiasi oleh sekelompok artisan batik, desainer, dan penjahit rumahan Lasem dalam sebuah lembaga kewirausahaan sosial yang ingin berkreasi dengan batik Lasem untuk menghasilkan produk kreatif unggulan berkualitas dengan mengusung semangat 5 Vitamin C (Culture, Creative, Collaboration, Community, Circular Economy) untuk merawat lestarinya batik Indonesia, lingkungan hidup dan kebudayaan.
Lembaga ini dibentuk melalui sebuah program pendampingan produk kreatif oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah sejak tahun 2022, KABARI (Kartini Bangun Negeri) dari Rembang.
Cerita Kami
Setiap karya yang dihasilkan dari kreativitas dari eksplorasi warisan budaya Lasem. Eksplorasi tehnik batik, pewarnaan alami, hingga penggunaan bahan-bahan berkualitas seperti kain tenun kapas Tuban, kain serat alam, dan kain katun untuk menghadirkan karya unik, terbatas, dibuat oleh artisan dengan pengembangan desain motif dan produk yang terkini dengan memperhatikan kualitas di atas kuantitas dan ramah lingkungan.
Mesin Waktu dari Masa Lalu
Keramik Kuno
Kancing keramik kuno adalah salah salah satu bentuk pemanfaatan limbah keramik kuno yang terdampar di Pantai Dasun, Kecamatan Lasem. Keramik terserak saat musim angin Barat atau muncul tak terduga. Keramik-keramik tersebut diduga keramik yang terhempas terbawa gelombang ombak laut yang mengangkat keramik-keramik karam di bawah permukaan air laut perairan Dasun. Perairan Lasme pernah menjadi bandar dagang yang dipimpin Bhre Lasem (adik Hayam Wuruk), Kerajaan Majapahit tahun 1466-1468.
Kancing keramik kuno yang disematkan dalam busana Jagad Phoenix merupakan satu kesatuan cerita warisan budaya, keramik yang menjadi simbol adikarya, keterampilan empu, dan kriya ternama masa Dinasti Song (960-1279), Dinasti Yuan (1271 – 1368), Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911).
Warna Alami
Kami membuat pasta Indigofera tinctioria sendiri dengan merintis produksi pasta pada awal tahun 2024 setelah menjalani pelatihan intensif bersama Bapak Zahir Widadi seorang akademisi, peneliti warna alami dari Pekalongan dengan dukungan KPwBI Jateng.
Saat ini kami bergantung pada sumber tanaman Indigofera tinctoria liar yang banyak tumbuh di sepanjang area pantai dan ladang garam Lasem. Kami mulai melakukan budidaya tanaman ini di beberapa tempat untuk kelak dapat memenuhi kebutuhan pasta di Lasem.
Kolaborasi
Hayuning Sumbadra menjadi pendamping Program Kartini Bangun Negeri sejak tahun 2022 hingga saat ini. Keahliannya sebagai desainer fesyen dan pengalaman mendampingi komunitas menjadi salah satu kekuatan Adra dalam merevitalisasi wastra warisan budaya menjadi produk fesyen yang digemari konsumen. Ia memiliki jenama Batin (fesyen warna alami) dan Adraworld untuk fesyen ready-to-wear. Ia juga seorang dosen di Raffles Design Institute.
Mengapa Harus Memiliki Produk Jagad Phoenix?
Investasi
Tak hanya melestarikan warisan budaya dan memberikan harapan pada komunitas, tetapi juga berinvestasi pada karya seni dan keempuan (crafmanship), berinvestasi pada kelestarian budaya serta lingkungan hidup, regenerasi artisan batik, serta turut merayakan kerja kolaborasi.
Ekslusif
Setiap produk Jagad Phoenix adalah unik, jumlah terbatas, dengan personalisasi karakter Anda.
Pengembangan
60% keuntungan penjualan digunakan untuk kegiatan pelestarian, riset pengembangan, dan pelatihan insan muda kreatif di Lasem.